Edukasi Perilaku Berisiko pada Remaja melalui Program Bina Keluarga di Kelurahan Mangasa Kota Makassar
DOI:
https://doi.org/10.56742/jpm.v4i1.122Abstract
Data SDKI (2017) menunjukkan masih rendahnya jumlah remaja yang mengetahui tempat memperoleh informasi kesehatan reproduksi, yaitu perempuan 10,6% dan laki-laki 5,8%. Dampaknya, remaja menjadi rentan mengalami kehamilan di usia dini, kehamilan di luar nikah, kehamilan tidak diinginkan, dan terinfeksi PMS hingga aborsi yang tidak aman. Untuk itu, peran keluarga menjadi sasaran utama dalam permasalahn remaja ini. Tujuan kegiatan ini adalah membantu orang tua dalam mendampingi remaja melalui pendampingan dan pengawasan. Metode kegiatan pengabdian ini adalah menggunakan Modul Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Remaja yang dilaksanakan pada bulan Mei Tahun 2025 di Kelurahan Mangasa Kota Makassar. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pre-test dan post-test untuk menilai perubahan pegetahuan sasaran sebelum dan setelah mendapatkan edukasi. Kegiatan dilakukan selama satu hari dengan melibatkan petugas lapangan KB dan kader kesehatan diwilayah tersebut. Khalayak sasaran dalam kegiatan ini adalah orang tua remaja yang berjumlah 20 orang dengan rata-rata usia 37–55 tahun. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa edukasi perilaku berisiko pada remaja meningkatkan pengetahuan 9 skor dan terbukti secara statistik ada perbedaan yang signifikan pengetahuan orang tua remaja sebelum dan setelah mendapatkan edukasi